Sesuai judulnya, dewasa itu banyak cemasnya. Makannya pandai-pandailah mengolah kecemasan agar dampak ke diri sendiri posistif. Maksudku, segala aspek kehidupan dipikirin dan dicemasin. Aku sendiri merasakan itu, sebut saja 3P (Pendidikan, Pekerjaan, dan Percintaan). Mulai dari pendidikan, di umur yang ke-24 tahun aku masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang magister, tentu saja aku mensyukurinya. Tapi adakala dimana aku mencemaskan posisiku sebagai mahasiswa, aku merasa posisiku itu abu-abu, karena aku melihat orang lain di usia tersebut sudah mempunyai pekerjaan yang settle dan sebagian sudah ada yang berkeluarga. Aku cemas. Namun aku selalu memvalidasi diri bahwa setiap orang punya jalannya masing-masing. Kemudian pekerjaan, kebetulan aku sudah memiliki beberapa pengalaman bekerja walaupun timelinenya tidak lama. Sambil kuliah aku mengajar di sebuah institusi pendidikan non formal yang menurutku kegiatan dan waktunya fleksibel tidak terlalu terikat. Terkadang aku freelence di beberapa institusi pendidikan non formal lainnya. Bisa dibilang aku ini pekerja keras, apa yang bisa menghasilkan manfaat dan mendapatkan fee aku terima. Tetapi aku juga masih cemas, karena aku belum mendapatkan pekerjaan yang settle. Terakhir, percintaan. Urusan ini aku akui kalau aku tidak beruntung. Setiap aku suka dengan seseorang pasti tak terbalaskan, istilah lainnya "one-sided love", even aku confess pun ujungnya penolakan. Orangtuaku semakin tua, sementara mereka pasti ingin melihatku berkeluarga. Tunggu sebentar lagi ya Mah, Pah. Jangan tinggalin aku dulu. Aku akan berjuang lebih kuat lagi agar semua harapan kalian dan juga harapanku satu persatu terwujud.
Tidak apa-apa merasa cemas, itu berarti hidup kalian berwarna dan kalian ada rasa untuk memperbaiki diri.
Komentar
Posting Komentar