Tepat pada tanggal 22 Oktober 2018 lalu kita
semua telah merayakan hari santri nasional.masih dalam ueforia hari santri,
kesantrian dalam diri kita khususnya orang-orang yang telah merasakan menjadi
seorang santri walaupun ada yang hanya setahun atau beberapa bulan atau
seminggu tapi intinya sudah merasakan menjadi seorang santri,karena tidak ada
namanya mantan santri yang ada itu ya mantan pacar.definisi santri sendiri juga
bermacam-macam,menurut K.H. Sufyan Hariri,M.pd beliau adalah salah satu pendiri
pesantren Darul Hasan Cipondoh,Tangerang.menurut beliau santri berasal dari
kata san/sun dan tri/three yang berarti tiga matahari
yaitu,kyai,masjid,murid.mengapa demikian? Karena pada hakikatnya yang disebut
dengan santri adalah orang yang berguru kepada kyai dan belajar di
masjid-masjid.santri sudah ada sejak zaman penjajahan dimana para santri yang
belajar di surau-surau terpencil yang diajarkan oleh para kyai-kyai sholeh nan
cendikiawan.
Pada waktu itu selain belajar agama
bersama para kyai para santri pun ikut berjuang memerdekaan tanah air kita,maka
dari itu adalah istilah kaum “sarungan” mengapa disebut demikian? Karena ketika
peristiwa 10 November banyak melibatkan para santri dalam pertempuran melawan
penjajah inggris yang bernama brigadier jendral aubertin sothern mallaby. yang
dalam perjalanannya Jenderal Mallaby justru tewas secara mengenaskan setelah
salah satu santri Tebuireng yang bernama Harun berhasil meledakkan bom di mobil
yang dinaikinya.sekilas tentang perjuangan santri tempo dulu yang berhasil
mengusir para penjajah dari Indonesia.
Pada era millennial ini seorang santri juga
harus berkontribusi dengan inovasi-inovasi trendi dan cemerlang guna memajukan
bangsa Indonesia.tidak melulu seorang santri berceramah di masjid-masjid,seorang
santri pun bisa menjadi influencer yang dapat memberi pengaruh besar kepada
Negara.salah satu contohnya adalah menteri Pemuda dan
Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi merupakan salah satu menteri yang pernah
merasakan bangku pendidikan di Pesantren.Beliau merupakan seorang alumni Pondok
Pesantren Al-kholiliyah An-Nuroniyah,Kabupaten Bangkalan,Jawa Timur.karena pada
masanya nanti Indonesia akan dipimpin oleh santri,dilansir dari web
bangkitmedia.com,wakil bupati bantul H.
Abdul Halim Muslih mengungkapkan bahwasanya Indonesia ke depan akan dipimpin
oleh para santri karena mereka memiliki 3 kecerdasan di antaranya kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual. Selain itu,mereka juga dibina secara
intensif, dan sudah terlatih untuk disiplin di Pondok Pesantren.
Jadi
tunggu apalagi?kita sebagai seorang santri tulen tidak usah menunggu komando
untuk memajukan harkat dan martabat Indonesia karena di dalam jiwa santri sudah
ditanami prinsip Hubbul wathon minal iman dan juga khaoirunnaasi
anfa’uhum linnasi maka dari itu, kekuatan para santri dapat merubah apapun
menjadi lebih baik dan kita sebagai seorang santri juga penerus bangsa harus
menjaga dan memajukan bangsa ke arah yang lebih baik.oleh karena itu jargon
popular hari santri nasional yaitu “ Bersama Santri Damailah Negeri” mencerminkan sifat,sikap,dan tujuan seorang
santri.
Artikel
ini dibuat untuk semata-mata mencari ladang kebaikan dan keberkahan dunia dan
akhirat.
Komentar
Posting Komentar