فلا يُبرَم الأمرُ الذي هو حالِلٌ# ولايُحلَل الأمرُ الذي هو يَبرُمُ
Maka suatu perkara yg memudar tidak bisa ditegaskan, dan perkara yg tegas tidak dapat dipudarkan (Al-Mutanabbi)
ولو أن مَجدا أخلَدَ الدهرَ واحدا# من الناس أبقى مجدُه الدهرَ مُطعِما
Seandainya kemuliaan seseorang itu dapat menjadikannya panjang umur, maka kemuliaan Muthim akan dapat memperpanjang kehidupannya (Sayyidina Hasan R.A.)
وقبرُ حربٍ بمكان قَفْرُ# وليس قُربَ قَبرٍ حربٍ قَبرُ
Kubur musuh berada di tempat yg sunyi. Dan tidak ada kubur lain di dekat kubur musuh itu (Anonymous)
أنَّى يكون أبا البريَّة آدمٌ# وأبوك والثقلان أنت محمدُ؟
Bagaimana mungkin Adam itu bapak seluruh manusia, sedangkan bapakmu adalah Muhammad. Dan kamu adalah salah seorang dari manusia dan jin (Abu Thayyib Al-Mutanabbi)
وأركب فى الرَّوع خَيْفَانةً# كسا وجهَهَا سَعَفٌ مُنتَشِرٌ
Dengan terkejut saya naik kuda sekurus pelepah kurma, yang wajahnya tertutup oleh bulu ubun-ubunnya yang seperti ranting-ranting kurma yang terurai (Imri'ul Qais)
جَذَبتُ نَداهُ غُدوةَ السبت جَذبَةً# فخَرَّ صَرِيعًا بين أيدِى القَصَائِد
Saya pancing kemurahannya dengan sungguh-sungguh pada Sabtu pagi. Maka ia jatuh pingsan ketika mendengar beberapa qasidah (Abu Tammam/Habib bin Aus Ath-tha'i)
كفى بكَ داءً أن ترى الموتَ شافِيا#وحسبُ المَنَايا أن يكنَّ أمَانِيًا
Bagimu sakitnya melihat kematian itu menjadi penawar. Dan cukup bagimu kematian itu menjadi harapanmu (Al-Mutanabbi)
وماطَرَبي لمَّارَأتُكَ بِدعَةً#لقد كُنتُ أرجو أن أراك فأطربُ
Kegiranganku ketika aku melihatmu bukanlah suatu bid'ah. Sebelumnya aku berharap dapat melihatmu dan saya girang karenanya (Al-Mutanabbi)
صفراءُ قد كادت ولمّا تفعلِ# كأنها فى الأُفُق عَينُ الأحول
Matahari yg kuning itu hampir muncul, dan ketika muncul tak ubahnya bagaikan mata juling di ufuk (Abun Najm/Al-fadhal bin Qudamah)
أتصحو أم فؤادك غيرُ صاحِ؟
Apakah tuan cerah ataukah hati tuan tidak cerah? (Jarir bin 'Athiyah At-Tamimi)
قِفي تغرمِ الأولى من اللَّحْظ مُهْجَتي# بثانية والمُتلِفُ الشيء غارِمُه
Berhentilah (wahai wanita), maka pandangan pertama dapat mengembalikan hatiku yg merana dengan pandangan kedua, karena orang yg merusak sesuatu wajib membayar ganti ruginya (Al-Mutanabbi)
Komentar
Posting Komentar