Langsung ke konten utama

BDSM: Fantasy or Abuse?

Pernah dengar istilah BDSM?

BDSM adalah ragam kegiatan seksual yang bervariasi mulai dari role playing, dominansi dan submisif, pengendalian, dan sikap seksual lainnya. BDSM merupakan akronim dari 4 kata (Bondage-discipline, Dominance-submission, Sadism, dan Masochim).

Dear, kegiatan seks itu ngga cuman 'main di ranjang' ya, bisa dari aspek mental. Karena seksualitas dapat berupa pikiran, fantasi, hasrat, keyakitan, sikap, perilaku, nilai, peran, dan relasi/hubungan.

Mari kita bahas satu-persatu!

1. Bondage-Discipline

Bondage jika diartikan secara harfiah adalah ikatan atau perbudakan. Dalam istilah BDSM, Bondage umumnya melibatkan kendali fisik untuk kenikmatan seksual untuk kedua pihak. Gambaran Bondage-Discipline yaitu saat salah satu pihak terikat dengan tali atau tertahan dengan borgol untuk rangsangan seksual, pihak lainnya akan menggunakan bantuan alat seks untuk meningkatkan kepuasan seksualnya. Sedangkan Discipline dalam dunia BDSM melibatkan pengendalian psikologis dengan memberikan beberapa hukuman untuk hal-hal yang ngga boleh dilakukan sesuai persetujuan. Bentuk hukumannya bisa secara fisik sampai psikologis.

2. Dominance-Submission

Dalam dunia BDSM, Dominance merupakan pihak yang mendominasi dalam hubungan. Pihak dominan atau akrabnya disebut 'Dom' mengendalikan pasangannya yang bersikap submisif. Sedangkan Submission, merupakan pihak yang menerima hal-hal yang dilakukan oleh Dominan. Baik pihak Dom dan Sub tidak terikat oleh gender siapapun bisa menjadi Dom dan Sub.

3. Sadism

Sadism adalah dorongan untuk melihat salah satu pihak mengalami kesakitan. Pihak yang Sadism akan memberikan rasa sakit dan pihak lainnya yang menerima akan mendapatkan rangsangan seksual dengan menikmati setiap rasa sakit yang dialaminya.

4. Masochism

Masochism atau Masochist ngga jauh berbeda dengan Sadism. Bahkan ada istilah 'Sadomasichism' yang merupakan penggabungan dari dua istilah itu. Baik pihak Sadism dan Masochist sama-sama memiliki dorongan untuk memberi rasa sakit dan turut merasakan gairah seksual dari melihat reaksi kesakitan yang dialami pasangannya. Masochism adalah si penerima dari Sadism.

So, is BDSM fantasy or abuse?

BDSM bisa menjadi abuse bila suatu relasi/hubungan hanya memberikan advantage pada satu pihak saja. Mudahnya kita bisa lihat dari Abuse Cycle

Guilt- Excuses- Honeymoon- Planning- Set up- Abuse 

Hakikatnya BDSM ini merupakan kegiatan seksual yang sehat karena kedua pihak sama-sama mendapatkan advantage, melakukan komunikasi yang baik, adanya konsensual dan persetujuan antara kedua belah pihak. Maka dari itu muncullah BDSM cycle.

BDSM Cycle

Communication- Agreement- Scene/play- After care- Debrief






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan antara Fiqh Al-Lugha dengan Ilmu Al-Lugha

  A.     Pengertian Fiqh al-Lughah dan Ilmu al-Lughah Secara etimologis (dari segi bahasa) kedua istilah itu sama. Dalam kamus Arab ditemukan bahwa kata الفقه     berarti العلم بالشيء و الفهم له   ( pemahaman dan pengetahuan tentang sesuatu) [1] . Singkatnya kata al-fiqh ( الفقه ) = al-’ilm ( العلم ) dan kata faquha ( فقه   ) = ‘alima ( علم ). Hanya saja pada penggunaannya kemudian, kata al-fiqh lebih didominasi oleh bidang hukum. Dengan demikian frase ilm lughah sama dengan frase fiqh lughah . [2] Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ibnu Mansur, beliau mengatakan bahwa istilah “ علم اللغة “ memiliki kesamaan dengan istilah فقه اللغة" “ yaitu dari kata فقه" “dan “ علم “ yang dapat diartikan mengetahui atau memahami [3] . Hal ini diperkuat firman Allah swt. dalam QS; Al-Taubah/9: 122   لِیَتَفَقهوا فِى الدِّیْنِ " أَيْ لِیَكُوْنُوْاعُلَمَاءً بهِ “ " Untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama” [4] Dengan demikian fiqh al-lughah

Terjemahan Bab Mabni dan Mu'rob kitab Jami'u Duruus

4. Kata من   (man) istifhamiyah atau mausuliyah atau mausufiyah atau syartiyah dengan dua tanda jar maka seperti contoh istifhamiyah: ( (مِمَنْ أَنْتَ تَشْكُرُ؟ dan mausuliyah seperti: ( (خذ العلم عمَنْ تثق به dan mausufiyah seperti: ( (عجبت ممَّنْ لك يؤذيك dan syartiyah seperti: ( (ممَّنْ تبتعد ابتعد . -Kata من   (man) istifhamiyah dengan fa’ jariyah seperti: ( (فِيْمَنْ ترغب ان يكون معك؟ dan لا pada kata an an-nasihah untuk mudhori’ seperti: ( (لئلا يعلم اهل الكتاب tidak ada perbedaan pada contoh sebelumnya. Lam ta’lil jariyah dan lam sebelumnya.Mazhab Jumhur dan Abu Hibban dan pengikutnya berpendapat wajib pada pasal. -Kata لا kata in syartiyah al-jariyah seperti: ( (اِلاَّ تفعلوه تكن فتنة اِلاَّ تنصروه الله - Kata لا pada kata kay seperti: ( (لكيلا يكون عليكحرجٌ dan mereka mengatakan pasal ini adalah wajib.Ada dua perkara yang boleh   yaitu al-waslu dan al-faslu di dalam Al-Quran. MABNI DAN MU’ROB DAN AF’AALNYA -Semua fi’il itu adalah mabni dan bukan mu’rob ke

Cinta yang Semu

 Kisah cintaku tak berjalan mulus, seringkali aku hanya merasakan cinta sepihak. Pernah ketika aku SMP  seorang lelaki mengirimiku surat cinta dengan kertas yang sangat harum. Belum pernah selama hidupku dikirimi surat cinta. Itu adalah hal pertama dan terkahir dalam hidupku. Rasanya aku sangat senang, dan kaget. Bagaimana bisa perempuan tak menarik sepertiku mendapatkan surat cinta dari lelaki rahasia. Ketika aku mengungkapkannya pada sahabatku, lelaki ini adalah siswa di kelas lain. Setelah itu, aku sering memerhatikannya. Selanjutnya benih-benih cinta di dalam hatiku muncul. Aku sempat ingin bertanya langsung padanya, apakah benar dia yang mengirimi aku surat itu. Namun, lambat laun itu semua adalah skenario menyakitkan yang aku alami. Singkatnya, surat itu tidak pernah ada. Bukan dia yang mengirimi aku surat. Tapi, sahabatku sendiri. Aku kecewa dengan sahabatku. Kenapa dia mempermainkan hatiku. Kenyataannya yang paling menyakitkan adalah lelaki itu mencintai sahabatku sendiri. Sete