Apa yang terlintas dipikirkan kalian jika mendengarkan tentang alat kontrasepsi? Pasti mayoritas akan memikirkan kondom. Yaps! sebuah barang yang keberadaannya sudah diketahui banyak orang namun masih dianggap tabu. Sebenarnya ada banyak jenis alat kontrasepsi ngga cuman kondom loh. Kita awali dengan definisi si kontrasepsi terlebih dahulu. Menurut KBBI, kontrasepsi adalah cara untuk mencegah kehamilan. Singkatnya, alat kontrasepsi itu merupakan sebuah alat untuk mencegah kehamilan.
Alat
kontrasepsi dibagi menjadi 2 yaitu hormonal (mengandung kombinasi hormon
progestin dan estrogen maupun hanya hormon progesteron ) dan non hormonal.
Kondom dan diafragma merupakan contoh dari alat kontrasepsi non hormonal.
Sedangkan yang hormonal seperti IUD/
spiral, KB suntik, KB implant, berbagai jenis KB, tubektomi, vasektomi, dst.
Mari kita bahas
satu per satu!
1. IUD
(Intra-Uterine Device)
IUD adalah alat
kontrasepsi yang memiliki bentuk seperti huruf T. Alat ini dipasang dalam rahim
dengan menyisakan sedikit benang pada vagina untuk menandakan posisinya. Ada 2
macam IUD, yaitu tembaga/copper (non hormonal) dan IUD hormonal. Terdapat
kelemahan dan kelebihan pada alat kontrasepsi ini. Kelebihannya yaitu dapat
digunakan untuk waktu jangka panjang. Untuk yang hormonal up to 5 tahun
dan non-hormonal up to 10 tahun. Sayangnya, posisi IUD bisa bergeser
saat berada dalam rahim. Hal ini bisa membuat penggunaanya terasa tidak nyaman.
Selain itu, dapat menyebabkan kram dan pendarahan menstruasi yang lebih banyak.
Tingkat pencegahan kehamilan 99 persen bila dilsayakan dengan benar.
2. KB suntik
Sesuai dengan
namanya KB ini dipakai dengan cara menyuntikkan hormon progestin ke dalam
aliran darah. Jika dilsayakan dengan benar tingkat pencegahan kehamilan bisa
mencapai 99 persen. Ada 2 jenis suntik KB yaitu suntik KB 1 bulan (Cyclofem
atau Mesigyna) dan suntik KB 3 bulan (Depo-Provena). Jenis KB ini tentunya
lebih praktis dibandingkan dengan minum pil KB. Manfaat lainnya dari KB suntik
adalah menurunkan risiko terjadinya kehamilan etopik (janin di luar rahim). Hanya
saja, jenis KB ini tetap memiliki risiko meningkatkan berat badan dan
mengganggu masa subur.
3. Pil KB
kombinasi progestin dan estrogen
Kandungan dalam
pil KB ini adalah kombinasi antara hormon progestin dan estrogen. Alat
kontrasepsi ini membantu menahan agar ovarium tidak memproduksi sel telur. Pil
KB umumnya harus diminum setiap hari untuk mencegah ovulasi. Kelebihan dari pil
KB adalah dapat mengurangi pendarahan saat menstruasi, mengurangi gejala PMS,
mengurangi risiko terkena penyakit kanker ovarium dan sindrom ovarium
polikistik (PCOS). Sementara kekurangannya adalah berpotensi meningkatkan berat
badan, risiko hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.
4. KB implant
KB implan atau KB susuk adalah kontrasepsi yang mengandung
hormon progestogen. KB yang berbentuk tabung mirip korek api ini digunakan
dengan cara dipasang di bawah jaringan kulit lengan atas. KB implan mencegah
kehamilan dengan cara melepaskan hormon progesteron ke
aliran darah. Hormon ini kemudian dapat mencegah kehamilan dengan cara mencegah
pelepasan sel telur (ovulasi), menebalkan lendir di leher rahim, dan menipiskan
lapisan rahim untuk membuat sperma sulit membuahi sel telur. Jika dipasang
secara benar, KB implan dapat mencegah kehamilan selama 3 tahun.
Namun, layaknya jenis kontrasepsi lainnya, KB implan juga
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihannya, praktis
digunakan, efektif mencegah kehamilan, harganya murah, aman untuk ibu menyusui.
Kekurangannya, menimbulkan efek samping meliputi nyeri dan bengkak pada kulit
di sekitar implan ditanam, pola menstruasi yang tidak teratur, perubahan
suasana hati, kenaikan berat badan, nyeri payudara, jerawat, nyeri perut, dan
sakit kepala, tidak semua orang cocok dengan KB implant.
Proses pemasangan KB implan akan dimulai dengan penyuntikan bius
lokal pada bagian bawah lengan atas Anda. Kemudian, dokter atau bidan akan
memasukkan KB implan dengan menggunakan alat khusus.
Setelah proses pemasangan KB implan selesai, dokter atau bidan
akan memerban lokasi pemasangan KB tersebut. Perban biasanya boleh dilepas
setelah beberapa hari. KB implant dapat bertahan selama 3 tahun.
5. Tubektomi
Tubektomi
merupakan metode sterilisasi yang dilsayakan pada perempuan. Memiliki tingkat
efektifitas hingga 100 persen. Prosedur sterilisasi ini dilsayakan dengan menutup kedua tuba
falopi yang terdapat di dalam tubuh wanita. Ini artinya sperma yang masuk ke
dalam vagina tidak dapat “bertemu” dengan sel telur, apalagi membuahinya. Tuba
falopi ditutup dengan cara dipotong terlebih dahulu. Lalu, diikat dan ditutup
menggunakan alat menyerupai cincin. Prosedur ini biasanya dilsayakan dengan
menggunakan teleskop kecil yang disebut dengan laparascope. Alat ini dimasukkan
melalui sayatan berupa lubang kecil di bawah pusar. Kemudian, ujung laparascope
lainnya ditutup dengan sayatan kecil di dekat rambut vagina. Manfaat dari
sterilisasi ini yaitu tingkat efektifitasnya yang sangat tinggi, mudah dilsayakan
karena hanya perlu melsayakannya satu kali seumur hidup jika tidak ingin
memiliki anak lagi karena sifat sterilisasi ini adalah permanen, hubungan seks
terasa lebih nikmat. Adapan risikonya antara lain, kerusakan pada
kandung kemih, reaksi terhadap anestesi, infeksi pada area yang dioperasi, rasa
sakit pada perut.
6.
Vasektomi
Vasektomi adalah metode sterilisasi yang dilsayakan pada
pria. Vasektomi dilsayakan dengan cara mencegah terjadinya pelepasan sperma saat ejsayalasi. Jika Anda menjalani prosedur ini,
vas deferens, atau pipa yang menyalurkan sperma dari testis menuju uretra
akan dipotong. Vasektomi bersifat permanen.
Pasalnya,
sperma harus bergerak keluar dari testis menuju uretra agar bisa menyebabkan kehamilan pada pasangan. Jika satu-satunya
jalan menuju uretra dipotong atau ditutup, tidak ada sperma yang bisa sampai
pada uretra. Dengan kata lain, Anda tidak akan bisa menyebabkan kehamilan pada
pasangan. Manfaatnya sama seperti tubektomi. Adapun risikoanya yaitu, pendarahan
di dalam skortum, skortum membengkak, pendarahan pada air mani, rasa sakit atau
rasa tidak nyaman, terdapat luka di area skortum.
7. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi yang paling praktis dan mudah
ditemukan. Bukan hanya itu, kondom juga sangat mudah digunakan. Memakai kondom
menjadi cara efektif dalam mencegah terjadinya pembuahan saat berhubungan seks.
Selain itu, penggunaan kondom dapat mencegah penyakit HIV maupun IMS lainnya.
Kondom hanya efektif dan aman untuk sekali pakai. Tingkat keefektifitasnya < 87 persen jika penggunaannya benar.
8. Diafragma
Diafragma
adalah suatu alat kontrasepsi berbentuk kubah dangkal yang terbuat dari karet
atau silikon. Setengah bagian kubah tersebut dapat diisi dengan krim atau
gel pembunuh sel sperma (spermicidal) untuk kemudian
dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Apabila digunakan dengan
benar dan konsisten, maka tingkat keefektifannya dapat mencapai 94 persen.
Kelebihan diafragma adalah dapat digunakan kapan saja sesuai
kebutuhan, bentuknya kecil sehingga mudah disimpan dan dibawa, tidak terpengaruh
oleh penggunaan obat lain, dapat digunakan oleh ibu menyusui, tidak mengandung
hormon. Adapun kekurangannya antara lain, bila belum terbiasa perlu waktu untuk
dapat memakainya dengan benar, perlu mengingat waktu pemakaiannya dan kapan
harus melepasnya, tidak selalu cocok digunakan oleh perempuan yang pernah
melahirkan, perlu dilengkapi dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitasnya
dalam mencegah kehamilan, tidak cocok bagi yang ingin berhubungan intim secara
spontan, dapat menyebabkan iritasi, reaksi alergi, dan infeksi saluran kencing,
jika lupa dan membiarkannya berada di dalam vagina selama lebih dari 24 jam
berisiko mengalami toxic shock syndrome,tidak memberikan
perlindungan terhadap risiko terinfeksi AIDS maupun infeksi menular seksual
(IMS) lainnya.
Komentar
Posting Komentar