Belajar Kesustraan dengan Metode Pendidikan Islam
Manusia
sebagai makhluk yang paling sempurna daripada makhluk lainnya yang diberikan akal sehingga akal itu menjadi
pembeda antara makhluk lainnya. Akal tersebut digunakan untuk
berpikir , meneliti, mengkaji hal-hal yang ada dan terjadi di dunia. Salah satu
cara untuk mengasah kemampuan akal dengan cara belajar kepada para ahli yang
sesuai dengan bidang keilmuan mereka. Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan
sekaligus memberikan opini saya tentang
belajar kesustraan dengan metode pendidikan Islam sebab, kita akan masuk ke dunia kemasyarakatan yang nantinya kita
akan menjadi tokoh utama dalam mengatur,membina dan mengayomi masyarakat. Dalam
dunia pekerjaan ketika kita ingin menjadi seorang pegawai di sebuah instansi
syarat pertama yang harus kita lakukan adalah melamar pekerjaan, dan kita harus membuat surat lamaran kerja terlebih
dahulu dengan baik dan benar supaya kita dapat diterima di instansi yang kita
inginkan. Dan salah satu pelajaran di
kesustraan adalah surat menyurat dan masih banyak lagi pelajaran penting yang
terkandung di dalamnya.
Kesustraan
merupakan bidang yang tidak dapat dipisahkan dengan manusia karena kesustraan
mempelajari tentang literatur kebahasaan dan penulisan yang nantinya akan berguna
di dunia kemasyrakatan.Sastra secara etimologi dari bahasa-bahasa Barat (Eropa)
seperti literature (bahasa Inggris), literature (bahasa Jerman)
dan literatuur (bahasa Belanda). Semuanya berasal dari kata litteratura
dan grammatika masing-masing berdasarkan kata “littera” dan “gramma”
yang berarti huruf . Dijelaskan juga, sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Sansekerta yang merupakan gabungan dari kata sas, yang berarti
mengarahkan,mengajarkan dan memberi petunjuk. Kata sastra tersebut mendapat
akhiran tra yang biasanya digunakan untuk menunjukkan alat atau sarana.
Sumardjo
dan Saini menyatakan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa
pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk
gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Sehingga sastra
memilikki unsur-unsur berupa
pikiran, pengalaman, ide, perasaan, semangat, kepercayaan, ekspresi atau
ungkapan, bentuk dan bahasa. Menurut mereka jenis-jenid sastra dibagi dalam dua
jenis yaitu,sastra imaginatif dan sastra non-imaginatif (sumber ini diambil
dari E-jurnal lumbung pustaka UNY).
Dalam
mempelajari kesustraan perlu menggunakan metode pendidikan agar para siswa
mudah untuk memahaminya. Salah satu metode pendidikan yang digunakan yaitu
metode pendidikan Islam karena Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama
Islam maka mayoritas instansi pendidikan menggunakan metode pendidikan
Islam. Pendidikan pada hakekatnya suatu upaya mewariskan nilai yang akan menjadi
penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan dan sekaligus untuk
memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia.Tanpa pendidikan maka diyakini
bahwa manusia sekarang tidak berbeda dengan generasi manusia masa lampau.
Pendidikan
Islam sudah ada sejak zaman nabi Muhammad SAW yang saat itu aksentuasinya sangat tertuju
pada penanaman nilai aqidah, keberhasilan yang dicapainya memang sangat
ditunjang oleh metode yang digunakannya. Pada proses pendidikan awal itu Nabi
lebih banyak menggunakan metode pendekatan personal-individu.Dalam meraih
perluasan dan kemajuannya, baru kemudian diarahkan pada metode pendekatan
keluarga yang gilirannya meluas kearah pendekatan keluarga,yang pada gilirannya
meluas kea rah pendekatan masyarakat. Pendidikan Islam yang hakikatnya usaha
untuk mentransfer nilai-nilai budaya Islam kepada generasi muda (Sumber
E-jurnal)
Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang
digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai komponen tertentu yang dirumuskan
dalam silabus dan mata pelajaran. Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang mempunyai fungsi ganda
yaitu: bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis berarti metode
memiliki kegunaan yang serba ganda, misalnya suatu metode tertentu pada satu
kondisi tertentu dapat digunakan untuk membangun atau memperbaiki
sesuatu. Sebaliknya monopragmatis yaitu mengandung satu macam kegunaan untuk
satu macam tujuan. Dalam penggunaan metode pendidikan Islam yang perlu dipahami
adalah bagaimana seorang pendidik dapat memahami hakikat metode dan
relevansinya dengn tujuan utama pendidikan Islam, yaitu terbentuknya pribadi
yang beriman yang senantisa mengabdi kepada Allah Swt. Metode dipandang sebagai
alat untuk mencapai tujuan pendidikan (Sumber ini diambil dari E-jurnal Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Padang sidimpuan).
Metode
pendidikan Islam adalah teknik atau cara mendidik siswa dengan nilai-nilai
Islam yang terkandung di dalamnya. Fungsi metode
secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang
sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut.
Sedangkan dalam konteks lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan,
menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin
ilmu. Metode pendididkan Islam bermacan-macam,yaitu:
1.
Metode
ceramah, memberikan pengertian dan uraian suatu masalah;
2.
Metode
diskusi memecahkan masalah dengan berbagai tanggapan;
3.
Metode
eksperimen,mengetahui terjadinya proses suatu masalah;
4.
Metode
demonstrasi,menggunakan alat peraga;
5.
Metode
pemberian tugas;
6.
Metode
sosiodrama,menunjukkan tingkah laku;
7.
Metode
kerja kelompok;
8.
Metode
Tanya jawab;
9.
Metode
drillm,mengukur daya serap terhadap pelajaran;
10.
Metode
proyek,memecahkan masalah dengan langkah-langkah ilmiah,logis dan sistematis;
Menurut A. Heris hermawan dalam bukunya filsafat pendidikan Islam
mengatakan, bahwa ada beberapa macam metode yang dijelaskan dalam Al-Quran dan
sunnah, yaitu:
1.
Metode
kisah, yaitu memberikan materi pelajaran melalui kisah atau cerita. Prinsip
dasar ini diambil dari Al-Quran surat Al_Qashas ayat 76;
2.
Metode
dialog;
3.
Metode
amtsal, yaitu guru menyampaikan materi pembelajaran dengan membuat suatu
perumpamaan. Prinsip dasar meode tersebut terdapat dalam Al-Quran surat
Al-Baqarah ayat 17;
4.
Metode
teladan;
5.
Metode
pembiasaan;
6.
Metode
targhib dan tarhib, yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi
pembelajaran dengan mengunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukuman terhadap
keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan;
Jelasnya adalah, semua metode yang telah dijelaskan tersebut,
tidaklah terlepas dari peran Al-Quran yang memberikan gambaran kepada pendidik
untuk menggunakan berbagai macam metode dalam pendidikan, terutama dalam
pendidikan Islam. ( sumber:Pengantar
Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam karangan Dr.Armai Arif, M.A.)
Dari uraian di atas kita telah mengetahui tentang definisi
kesustraan, metode pendidikan Islam dan macam-macam metode pendidikan Islam. Menurut
saya belajar kesustaraan dengan metode pendidikan Islam sangat penting. Banyak
sekali manfaat yang dapat kita dapat dengan belajar sastra contohnya ketika
kita hendak melamar pekerjaan di suatu instansi sebelum kita menjadi pegawai di
sana kita harus mengajukan surat lamaran pekerjaan, ketika kita ingin menjadi
penulis yang baik kita harus mengetahui bagaimana cara menulis karangan dengan
baik.
Belajar sastra dapat meningkatkan pengetahuan kita karena satra
mengajarkan kita gambaran dari kehidupan kita yang dialami oleh manusia, dari
situlah kita dapat mengambil pelajaran-pelajaran juga informasi yang memberikan
manfaat bagi kita, melatih pola pikir kritis karena membaca karya sastra akan
membuat kita berfikir kritis dan lebih dalam, kita akan berusaha berfikir lebih
keras dengan mengandalkan nalar kita agar dapat memahami sebuah karya sastra, mengapa
begitu ? Karena karya sastra biasanya berbentuk kiasan, sehingga sungguh akan
melatih kita untuk berimajinasi lebih mendalam agar dapat memahami pesan-pesan
yang terkandung didalamnya membentuk karakter positif karena di dalam karya
sastra terkandung nilai-nilai keindahan dan juga pesan-pesan moral dan melatih
diri untuk kreatif dan melatih perasaan untuk lebih peka karena membaca dan
mempelajari karya sastra dapat menggerakan hati nurani kita lebih peka sehingga
kita akan peduli terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar kita.
Belajar sastra dengan metode pendidikan Islam menurut saya juga
sangat baik selain kita belajar tentang sastra kita juga dapat nilai-nilai
keislaman, lalu metode yang digunakan dalam pembelajaran tidak statis jadi membuat orang yang belajar
tidak bosan sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik lancar. Dan metode
pendidikan Islam diambil dari Al-Quran dan Hadis sehingga hasilnya sudah pasti
baik. Nah, sungguh bermanfaat bukan mempelajari sastra banyak sekali manfaat yang
dapat, tidak heran jika sastra terus diminati dan terus berkembang seiring
berjalannya waktu. Karena menurut saya sastra mengajarkan kita untuk
menyampaikan segala sesuatu tanpa kesan yang menggurui.
Komentar
Posting Komentar