Langsung ke konten utama

Logical Fallacy (Cacat Logika)



ARGUMENTUM AD HOMINEM

Adalah bentuk kecacatan logika yang menyerang subjeknya, alih-alih menyerang argument dari sang subjek. Misal menyerang latar belakang organisasi, orientasi seks, gender, dll

 

STRAWMAN FALLACY

Merupakan bentuk kecacatan logika yang dimana menyerang argumentasi lawan tetapi yang diserang bukanlah posisi sebeneranya dari lawan argumentasi.

Misalkan pada acara debat politisi dan ilmuan, ilmuan tersebut berpendapat bahwa ganja mesti dilegalkan untuk kesehatan, tetapi sang politisi menyerang bahwa ilmuan tersebut ingin generasi bangsa terjelembab ke neraka jahanam yang panas

 

Argumentum Ad Ignoratium

Adalah argumen yang mengandalkan ketidaktahuan untuk menyerang argumen lawan bicara. Misalkan: Kita tidak pernah melihat jin, oleh karena itu pasti tidak ada. Begitupun sebaliknya.

 

False Dilemma

False dilemma merupakan bentuk kecatatan logika yang membangun dilemma yang salah. Misal: Ariel Noah adalah vokalis terbaik di muka bumi, jika tidak menyukainya berarti kamu bukan pecinta music.  Tetapi terdapat dilemma yang sah, misalkan: Selfia dapat menjadi Presiden Pecinta Kucing atau tidak sama sekali.

 

Slippery Sloppe

Adalah argument yang menarik hingga ke titik ekstream. Misalkan: Kalau saya tidak punya kuota, maka saya galau, kalau saya galau, saya tidak bisa bekerja, kalau saya tidak bisa bekerja saya tidak dapat uang, kalau saya tidak dapat uang maka saya tidak bisa makan, akalu saya tidak bisa makan maka saya mati. Kesimpulanya: Tidak punya kuota bisa membuat mati.

 

Pettitio Princippie

Pettitio Princippie adalah bentuk argument yang memiliki alur berfikir yang berputar-putar. Misalkan: Islam itu agama yang benar, soalnya Al Quran berkata begitu. Whattss??

 

Hasty Generalization

Adalah logika memukul rata dengan terburu-buru

 

Igniratio Elichi

Adalah logika yang keluar konteks pembicaraan, kita mesti sedikit jeli menangkapnya.

Misalkan:

Laki-laki lebih pintar dari perempuan.

Bagaimana kita tahu?

Banyak laki-laki yang jadi tokoh filsuf, politisi, dll.

Bagaimana kamu tahu laki-laki bisa lebih pintar dari perempuan?

Banyak laki-laki memiliki IQ lebih tinggi dari perempuan

Kmau gak jawab pertanyaanku

Buktinya aku lebih pintar dari kamu.

 

Tu quoque Fallacy

Logika yang membawa orang lain untuk membenarkan posisi kita

 

Fallacy of Sunk Cost

Logika yang membawa keterlanjuran

 

Argumentum Ad Verecundiam

Logika yang salah membawa otoritas

Argumentum Ad Misserecundiam

Argumentasi yang membawa rasa iba dari orang lain

 

Equivocation

Argumentasi yang memiliki pola yang kurang jelas, ambigu

 

Bandwagon

Argumentasi yang melibatkan opini umum. Ingat bahwa tidak setiap opini umum itu benar, karena di kerumunan tersebut mungkin saja ada orang yang tidak berpengetahuan dan sesat pikir.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan antara Fiqh Al-Lugha dengan Ilmu Al-Lugha

  A.     Pengertian Fiqh al-Lughah dan Ilmu al-Lughah Secara etimologis (dari segi bahasa) kedua istilah itu sama. Dalam kamus Arab ditemukan bahwa kata الفقه     berarti العلم بالشيء و الفهم له   ( pemahaman dan pengetahuan tentang sesuatu) [1] . Singkatnya kata al-fiqh ( الفقه ) = al-’ilm ( العلم ) dan kata faquha ( فقه   ) = ‘alima ( علم ). Hanya saja pada penggunaannya kemudian, kata al-fiqh lebih didominasi oleh bidang hukum. Dengan demikian frase ilm lughah sama dengan frase fiqh lughah . [2] Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ibnu Mansur, beliau mengatakan bahwa istilah “ علم اللغة “ memiliki kesamaan dengan istilah فقه اللغة" “ yaitu dari kata فقه" “dan “ علم “ yang dapat diartikan mengetahui atau memahami [3] . Hal ini diperkuat firman Allah swt. dalam QS; Al-Taubah/9: 122   لِیَتَفَقهوا فِى الدِّیْنِ " أَيْ لِیَكُوْنُوْاعُلَمَاءً بهِ “ " Untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama” [4] Dengan demikian fiqh al-lughah

Terjemahan Bab Mabni dan Mu'rob kitab Jami'u Duruus

4. Kata من   (man) istifhamiyah atau mausuliyah atau mausufiyah atau syartiyah dengan dua tanda jar maka seperti contoh istifhamiyah: ( (مِمَنْ أَنْتَ تَشْكُرُ؟ dan mausuliyah seperti: ( (خذ العلم عمَنْ تثق به dan mausufiyah seperti: ( (عجبت ممَّنْ لك يؤذيك dan syartiyah seperti: ( (ممَّنْ تبتعد ابتعد . -Kata من   (man) istifhamiyah dengan fa’ jariyah seperti: ( (فِيْمَنْ ترغب ان يكون معك؟ dan لا pada kata an an-nasihah untuk mudhori’ seperti: ( (لئلا يعلم اهل الكتاب tidak ada perbedaan pada contoh sebelumnya. Lam ta’lil jariyah dan lam sebelumnya.Mazhab Jumhur dan Abu Hibban dan pengikutnya berpendapat wajib pada pasal. -Kata لا kata in syartiyah al-jariyah seperti: ( (اِلاَّ تفعلوه تكن فتنة اِلاَّ تنصروه الله - Kata لا pada kata kay seperti: ( (لكيلا يكون عليكحرجٌ dan mereka mengatakan pasal ini adalah wajib.Ada dua perkara yang boleh   yaitu al-waslu dan al-faslu di dalam Al-Quran. MABNI DAN MU’ROB DAN AF’AALNYA -Semua fi’il itu adalah mabni dan bukan mu’rob ke

Cinta yang Semu

 Kisah cintaku tak berjalan mulus, seringkali aku hanya merasakan cinta sepihak. Pernah ketika aku SMP  seorang lelaki mengirimiku surat cinta dengan kertas yang sangat harum. Belum pernah selama hidupku dikirimi surat cinta. Itu adalah hal pertama dan terkahir dalam hidupku. Rasanya aku sangat senang, dan kaget. Bagaimana bisa perempuan tak menarik sepertiku mendapatkan surat cinta dari lelaki rahasia. Ketika aku mengungkapkannya pada sahabatku, lelaki ini adalah siswa di kelas lain. Setelah itu, aku sering memerhatikannya. Selanjutnya benih-benih cinta di dalam hatiku muncul. Aku sempat ingin bertanya langsung padanya, apakah benar dia yang mengirimi aku surat itu. Namun, lambat laun itu semua adalah skenario menyakitkan yang aku alami. Singkatnya, surat itu tidak pernah ada. Bukan dia yang mengirimi aku surat. Tapi, sahabatku sendiri. Aku kecewa dengan sahabatku. Kenapa dia mempermainkan hatiku. Kenyataannya yang paling menyakitkan adalah lelaki itu mencintai sahabatku sendiri. Sete