Langsung ke konten utama

Semua Orang Punya Hak untuk Dihargai dan Diberi Kepercayaan

 Pernah ngga kalian ngerasa ketika ada seseorang yang good-looking itu selalu diistimewakan? 

Yups, it's called beauty privilege,  peristiwa itu memang terjadi dan dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari

Beauty privilege merupakan satu istilah yang akhir-akhir ini sering dibahas. Apakah kalian sudah tahu apa itu Beauty privilege? Mungkin sebagian sudah ada yang tahu tentang ini, tapi aku yakin ada juga beberapa orang yang belum tahu. Ok, let me share you guys!

Beauty merupakan bahasa inggris yang memiliki arti cantik atau menawan. Sedangkan privilege adalah hak Istimewa. Hak istimewa adalah hal yang didapat berbeda dan dikhususkan untuk mereka yang memiliki keistimewaan. Beauty Pivilege adalah hak istimewa manusia yang diperoleh karena kecantikan/ketampanannya sejak lahir hingga dewasa yang cukup mempengaruhi karier dan pandangan orang lain terhadap mereka.

Saat ini kita hidup di zaman yang sangat amat modern di mana teknologi sudah maju dan berkembang pesat. Tapi, sayangnya masih banyak pemikiran kuno yang berkembang di masyarakat. Misalnya saja stigma masyarakat yang menilai seseorang dari fisiknya tanpa melihat kepribadiannya. Padahal, sejatinya, manusia memang tidak bisa memilih dilahirkan dengan bentuk wajah seperti apa, dan dengan rupa yang seperti apa.

Contoh beauty privilege bisa kita temukan dimana-mana, baik di lingkungan rumah, sekolah, pekerjaan dan lain-lain. Bagi mereka yang secara tidak sadar memiliki beauty privilege mungkin bisa senang ataupun sebaliknya. Mereka mungkin akan senang karena telah mendapatkan hak istimewa yang tidak didapatkan oleh kebanyakan orang. Akan tetapi, orang yang memiliki beauty privilege juga tidak jarang terlena dengan hak istimewa yang membuatnya hanya mengandalkan penampilan. Padahal, tidak cukup seseorang hanya mengandalkan wajah dan tampilannya saja. Seseorang juga harus memiliki kemampuan untuk menopang kehidupannya selain dari penampilannya.
Beauty privilege baru akan datang jika seseorang menguasai aspek-aspek lainnya. Misalnya, aspek cara berpakaian, pintar, dan kepribadian. Jadi, tidak selamanya beauty privilege akan mempermudah jalan hidup serta karirmu.

Lagian ya percuma good-looking tapi ngga punya kemampuan apapun, sama dengan menggunakan satu sumpit yang tidak sepasang ketika kita sedang makan mie, meskipun masih bisa digunakan tetapi hasil kerjanya tidak maksimal dibandingkan dengan menggunakan sepasang sumpit.
 
Fenomena beauty privilege benar adanya dan dekat dengan kehidupan kita. Don't worry! karena
semua orang punya hak untuk dihargai dan diberi kepercayaan, dan hal yang harus kita terapkan adalah mencoba memaksimalkan kemampuan berpikir, maka kita akan menjadi manusia yang bisa menghargai diri sendiri. Ingat semua punya standar cantik versi sendiri :)

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan antara Fiqh Al-Lugha dengan Ilmu Al-Lugha

  A.     Pengertian Fiqh al-Lughah dan Ilmu al-Lughah Secara etimologis (dari segi bahasa) kedua istilah itu sama. Dalam kamus Arab ditemukan bahwa kata الفقه     berarti العلم بالشيء و الفهم له   ( pemahaman dan pengetahuan tentang sesuatu) [1] . Singkatnya kata al-fiqh ( الفقه ) = al-’ilm ( العلم ) dan kata faquha ( فقه   ) = ‘alima ( علم ). Hanya saja pada penggunaannya kemudian, kata al-fiqh lebih didominasi oleh bidang hukum. Dengan demikian frase ilm lughah sama dengan frase fiqh lughah . [2] Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ibnu Mansur, beliau mengatakan bahwa istilah “ علم اللغة “ memiliki kesamaan dengan istilah فقه اللغة" “ yaitu dari kata فقه" “dan “ علم “ yang dapat diartikan mengetahui atau memahami [3] . Hal ini diperkuat firman Allah swt. dalam QS; Al-Taubah/9: 122   لِیَتَفَقهوا فِى الدِّیْنِ " أَيْ لِیَكُوْنُوْاعُلَمَاءً بهِ “ " Untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama” [4] Dengan demikian fiqh al-lughah

Terjemahan Bab Mabni dan Mu'rob kitab Jami'u Duruus

4. Kata من   (man) istifhamiyah atau mausuliyah atau mausufiyah atau syartiyah dengan dua tanda jar maka seperti contoh istifhamiyah: ( (مِمَنْ أَنْتَ تَشْكُرُ؟ dan mausuliyah seperti: ( (خذ العلم عمَنْ تثق به dan mausufiyah seperti: ( (عجبت ممَّنْ لك يؤذيك dan syartiyah seperti: ( (ممَّنْ تبتعد ابتعد . -Kata من   (man) istifhamiyah dengan fa’ jariyah seperti: ( (فِيْمَنْ ترغب ان يكون معك؟ dan لا pada kata an an-nasihah untuk mudhori’ seperti: ( (لئلا يعلم اهل الكتاب tidak ada perbedaan pada contoh sebelumnya. Lam ta’lil jariyah dan lam sebelumnya.Mazhab Jumhur dan Abu Hibban dan pengikutnya berpendapat wajib pada pasal. -Kata لا kata in syartiyah al-jariyah seperti: ( (اِلاَّ تفعلوه تكن فتنة اِلاَّ تنصروه الله - Kata لا pada kata kay seperti: ( (لكيلا يكون عليكحرجٌ dan mereka mengatakan pasal ini adalah wajib.Ada dua perkara yang boleh   yaitu al-waslu dan al-faslu di dalam Al-Quran. MABNI DAN MU’ROB DAN AF’AALNYA -Semua fi’il itu adalah mabni dan bukan mu’rob ke

Cinta yang Semu

 Kisah cintaku tak berjalan mulus, seringkali aku hanya merasakan cinta sepihak. Pernah ketika aku SMP  seorang lelaki mengirimiku surat cinta dengan kertas yang sangat harum. Belum pernah selama hidupku dikirimi surat cinta. Itu adalah hal pertama dan terkahir dalam hidupku. Rasanya aku sangat senang, dan kaget. Bagaimana bisa perempuan tak menarik sepertiku mendapatkan surat cinta dari lelaki rahasia. Ketika aku mengungkapkannya pada sahabatku, lelaki ini adalah siswa di kelas lain. Setelah itu, aku sering memerhatikannya. Selanjutnya benih-benih cinta di dalam hatiku muncul. Aku sempat ingin bertanya langsung padanya, apakah benar dia yang mengirimi aku surat itu. Namun, lambat laun itu semua adalah skenario menyakitkan yang aku alami. Singkatnya, surat itu tidak pernah ada. Bukan dia yang mengirimi aku surat. Tapi, sahabatku sendiri. Aku kecewa dengan sahabatku. Kenapa dia mempermainkan hatiku. Kenyataannya yang paling menyakitkan adalah lelaki itu mencintai sahabatku sendiri. Sete