Langsung ke konten utama

Long Covid, Santai Aja!

 Seminggu setelah aku sembuh dari Covid-19, aku masih merasakan gejala ringan Covid-19. Ngga nyaman bgt badanku.  Gejala yg aku rasa adalah tiba-tiba  badan demam tapi nanti normal lagi, cepat lelah padahal aku ngga melakukan aktivitas berat, dan yang paling bikin ngga nyaman bgt itu nyeri otot n pegel-pegel. Lalu aku searching di internet fenomena apa sih yang aku rasakan, guess what? ternyata aku kena Long Covid Syndrom. 

Setelah aku baca di artikel ternyata fenomena ini ngga  menular dan dapat disembuhkan. Kira-kira begini penjelasannya.

Dilansir dari Tirto.id, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K) menjelaskan, semula para praktisi kesehatan lebih mengenal kondisi yang merujuk pada "Long Covid" dengan istilah Post-Covid Syndrome atau Chronic Covid. Namun, kondisi yang dialami sebagian pasien Covid-19 yang sudah sembuh tersebut kemudian lebih familiar disebut dengan Long Covid.

 Long Covid adalah suatu kondisi [adanya] gejala-gejala yang muncul [atau dialami] pada pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh berdasarkan hasil swab negatif. Gejala itu muncul bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan menetap. Eettsss, tapi jangan khawatir Long Covid ini tidak menular dan akan sembuh apabila kita menerapkan gaya hidup sehat. 

Adapun data CDC yang diperbarui hingga 13 November 2020 menunjukkan sejumlah gejala Long Covid adalah sebagai berikut:

 1. Gejala Long Covid Paling Umum:

- Kelelahan 

- Sesak napas 

- Batuk 

- Nyeri sendi

- Nyeri dada 

2. Gejala Long Covid Lain yang Dilaporkan: 

- Kesulitan berpikir dan konsentrasi (disebut juga "kabut otak") 

- Depresi 

- Nyeri otot

- Sakit kepala

- Demam intermiten (suhu tubuh naik tiba-tiba dan lantas normal lagi)

- Jantung berdebar cepat (jantung berdebar-debar)

 3. Gejala Long Covid Lebih Serius, Tapi Jarang Dilaporkan:

- Kardiovaskular: radang otot jantung

- Pernapasan: kelainan fungsi paru

- Ginjal: cedera ginjal akut

- Dermatologis: ruam, rambut rontok

- Neurologis: masalah penciuman dan rasa, masalah tidur, kesulitan konsentrasi, masalah memori 

- Psikiatri: depresi, kecemasan, perubahan mood.

Long Covid ini bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, minum air putih, melakukan olahraga ringan secara teratur. Jika gejala ini belum sembuh solusi terbaik adalah ke dokter. So, Don't worry dear. Bersikap tenang dalam menghadapi sesuatu itu penting ya.

Semoga bermanfaat

Dokter spesialis patologi klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, dr Muhammad Irhamsyah SpPK M.Kes menyampaikan, fenomena long covid adalah suatu fenomena yang memang sudah terjadi selama pandemi Covid-19 dalam kurun waktu hampir setahun ini. Istilah long covid lebih mengarah kepada fenomena gejala-gejala yang dialami pasien pascainfeksi Covid-19. "Long covid ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala long covid lebih dari 3 minggu, bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami oleh pasien," kata Irham.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Long Covid dari Gejala, Deteksi hingga Dinyatakan Sembuh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/31/170200923/mengenal-long-covid-dari-gejala-deteksi-hingga-dinyatakan-sembuh.
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Istilah "Long Covid" kini menyita perhatian banyak peneliti dan praktisi bidang kesehatan. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Long Covid? Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K) menjelaskan, semula para praktisi kesehatan lebih mengenal kondisi yang merujuk pada "Long Covid" dengan istilah Post-Covid Syndrome atau Chronic Covid. Namun, kondisi yang dialami sebagian pasien Covid-19 yang sudah sembuh tersebut kemudian lebih familiar disebut dengan Long Covid.

Baca selengkapnya di artikel "Apa Itu Long Covid Syndrome, Penyebab & Gejala di Eks Pasien Corona", https://tirto.id/f7LS
Istilah "Long Covid" kini menyita perhatian banyak peneliti dan praktisi bidang kesehatan. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Long Covid? Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K) menjelaskan, semula para praktisi kesehatan lebih mengenal kondisi yang merujuk pada "Long Covid" dengan istilah Post-Covid Syndrome atau Chronic Covid. Namun, kondisi yang dialami sebagian pasien Covid-19 yang sudah sembuh tersebut kemudian lebih familiar disebut dengan Long Covid.

Baca selengkapnya di artikel "Apa Itu Long Covid Syndrome, Penyebab & Gejala di Eks Pasien Corona", https://tirto.id/f7LS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan antara Fiqh Al-Lugha dengan Ilmu Al-Lugha

  A.     Pengertian Fiqh al-Lughah dan Ilmu al-Lughah Secara etimologis (dari segi bahasa) kedua istilah itu sama. Dalam kamus Arab ditemukan bahwa kata الفقه     berarti العلم بالشيء و الفهم له   ( pemahaman dan pengetahuan tentang sesuatu) [1] . Singkatnya kata al-fiqh ( الفقه ) = al-’ilm ( العلم ) dan kata faquha ( فقه   ) = ‘alima ( علم ). Hanya saja pada penggunaannya kemudian, kata al-fiqh lebih didominasi oleh bidang hukum. Dengan demikian frase ilm lughah sama dengan frase fiqh lughah . [2] Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ibnu Mansur, beliau mengatakan bahwa istilah “ علم اللغة “ memiliki kesamaan dengan istilah فقه اللغة" “ yaitu dari kata فقه" “dan “ علم “ yang dapat diartikan mengetahui atau memahami [3] . Hal ini diperkuat firman Allah swt. dalam QS; Al-Taubah/9: 122   لِیَتَفَقهوا فِى الدِّیْنِ " أَيْ لِیَكُوْنُوْاعُلَمَاءً بهِ “ " Untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama” [4] Dengan demikian fiqh al-lughah

Terjemahan Bab Mabni dan Mu'rob kitab Jami'u Duruus

4. Kata من   (man) istifhamiyah atau mausuliyah atau mausufiyah atau syartiyah dengan dua tanda jar maka seperti contoh istifhamiyah: ( (مِمَنْ أَنْتَ تَشْكُرُ؟ dan mausuliyah seperti: ( (خذ العلم عمَنْ تثق به dan mausufiyah seperti: ( (عجبت ممَّنْ لك يؤذيك dan syartiyah seperti: ( (ممَّنْ تبتعد ابتعد . -Kata من   (man) istifhamiyah dengan fa’ jariyah seperti: ( (فِيْمَنْ ترغب ان يكون معك؟ dan لا pada kata an an-nasihah untuk mudhori’ seperti: ( (لئلا يعلم اهل الكتاب tidak ada perbedaan pada contoh sebelumnya. Lam ta’lil jariyah dan lam sebelumnya.Mazhab Jumhur dan Abu Hibban dan pengikutnya berpendapat wajib pada pasal. -Kata لا kata in syartiyah al-jariyah seperti: ( (اِلاَّ تفعلوه تكن فتنة اِلاَّ تنصروه الله - Kata لا pada kata kay seperti: ( (لكيلا يكون عليكحرجٌ dan mereka mengatakan pasal ini adalah wajib.Ada dua perkara yang boleh   yaitu al-waslu dan al-faslu di dalam Al-Quran. MABNI DAN MU’ROB DAN AF’AALNYA -Semua fi’il itu adalah mabni dan bukan mu’rob ke

Cinta yang Semu

 Kisah cintaku tak berjalan mulus, seringkali aku hanya merasakan cinta sepihak. Pernah ketika aku SMP  seorang lelaki mengirimiku surat cinta dengan kertas yang sangat harum. Belum pernah selama hidupku dikirimi surat cinta. Itu adalah hal pertama dan terkahir dalam hidupku. Rasanya aku sangat senang, dan kaget. Bagaimana bisa perempuan tak menarik sepertiku mendapatkan surat cinta dari lelaki rahasia. Ketika aku mengungkapkannya pada sahabatku, lelaki ini adalah siswa di kelas lain. Setelah itu, aku sering memerhatikannya. Selanjutnya benih-benih cinta di dalam hatiku muncul. Aku sempat ingin bertanya langsung padanya, apakah benar dia yang mengirimi aku surat itu. Namun, lambat laun itu semua adalah skenario menyakitkan yang aku alami. Singkatnya, surat itu tidak pernah ada. Bukan dia yang mengirimi aku surat. Tapi, sahabatku sendiri. Aku kecewa dengan sahabatku. Kenapa dia mempermainkan hatiku. Kenyataannya yang paling menyakitkan adalah lelaki itu mencintai sahabatku sendiri. Sete