Langsung ke konten utama

Paulus si Pendiri Hakiki Agama Kristen (Masehi)

"Makin kita mendalami ajaran agama Kristen yang asli, makin jauhlah kita dari agama gereja."

Dalam hal ini, orang mungkin akan sampai pada hakikat Kristen (Masehi) yang sebenarnya, atau mungkin akan meninggalkan agama Kristen itu secara keseluruhan, atau mungkin karena itu akan memilih agama yang lain yang dianggapnya baik untuknya, atau mungkin pula akan memilih terus tidak beragama (atheis), sekalipun lahirnya ia masih terhitung golongan Kristen.

Isa membangun ajarannya atas dasar kebudayaan Yahudi purba dan baru. Hal baru yang dibawa oleh Isa ialah berbicara sebagai seorang yang berinisiatif dan berkuasa, dan bukan hanya sebagai seorang penafsir dan pemberi penjelasan belaka. Karena kefasihannya, ia dapat menarik pengikut yang banyak. Isa tidak pernah mengatakan dirinya Al-Masih (yang ditunggu-tunggu kedatangannya), tetapi kebanyakan pengikutnya (yang mayoritas berasal dari bangsa Yahudi yang menantikan kedatangannya Al-Masih) memberi dia gelar itu. Isa juga sebagai seorang reformis modern, menyerukan suatu kerajaan yang jauh dari kemelaratan, kesengsaraan, dan penyiksaan. Isa tidak tunduk kepada adat-istiadat dan hukum-hukum yang berlaku pada masa itu. Itulah yang membangkitkan kemarahan golongan aristokrat bangsa Yahudi.

Isa berseru agar manusia menurut kepada kemauan Allah dan memperbaiki hubungan sesama mereka, serta mengasihi sesama. Karena Isa mengikuti cara tablig Yahudi yang lama, maka seruannya diterima oleh rakyat jelata sebab dia memberikan perhatiannya kepada golongan ini. Dia memperbincangankan dengan mereka kehidupan manusia sehari-hari dengan ramah-tamah dan sederhana. 

Demikianlah Isa dengan ajaran-ajarannya yang mendidik jiwa dan budi pekerti dan sedikit sekali ia memberikan perhatian kepada jasmani dan materi, bahkan dalam banyak hal Isa merendahkan kedua hal yang disebutkan itu. Namun, seruan-seruannya itu hampir hilang sesudah matinya. Kemudian muncullah Saul, seorang Yahudi Romawi dari golongan Farisi (golongan tertinggi di kalangan Yahudi) dia belum pernah melihat Isa dan belum pernah pula mendengarkan tablignya. Saul memainkan peranan penting dalam mengangkat agama Kristen. Saul pada permulaan hidupnya adalah musuh besar agama Kristen, menjatuhkan kepada pengikut-pengikut Isa bermacam siksaan, dan tekanan, bahkan membunuh mereka. Tetapi tiba-tiba ia berpaling kepada agama Kristen dan menggunakan pengalaman dan kedudukannya untuk menguntungkan agama tersebut dan dirinya sendiri.

Saul membentuk agama Kristen atas nama Isa. Saul yang kemudian diberi nama Paulus itulah pada hakikatnya pendiri agama Kristen. Dia terkenal sebagai seseorang yang berpengetahuan luas dalam politik. Paulus memasukkan ke dalam agamnya itu beberapa ajaran Yahudi untuk menarik rakyat umum bangsa Yahudi, sebagaimana ia juga memasukkan gambaran-gambaran dari filsafat Yunani untuk menarik bangsa Grika. Dia mulai dengan menyiarkan bahwa Isa adalah seorang penyelamat, seorang pembebas. Dengan perantara Isa manusia dapat mencapai keselamatan.

Paulus memulai menyiarkan agamanya di kota Antioki. Di sanalah untuk pertama kalinya kata masyhur Christian digunakan. Agama itu pun mulailah tersebar di kota-kota yang penduduknya miskin dan sengsara. Kemudian tersebar ke tempat-tempat lain. Dari risalah-risalah yang dikirimkan Paulus kepada para pengikutnya, kita dapati sebagian besar dari ajarannya itu merupakan bahan-bahan yang melahirkan Perjanjian Baru.

Selain dari risalah-risalah Paulus, Perjanjian Baru itu terdiri dari empat Injil yang dinamakan dengan empat orang pengikut Isa, walaupun injil-injil itu pada hakikatnya bukanlah hasil karya mereka berempat itu. Tidak diragukan lagi bahwa sejarah Isa dan seruannya tertulis dalam bahasa Aramia. Tetapi buku yang asli itu telah hilang. Mungkin injil yang empat itu ditulis dalam bahasa Yunani setelah wafatnya Isa setelah berlalu satu atau dua generasi. Yang tertua di antara keempatnya ialah Injil Markus (65 M) dan yang terakhir ialah Injil  Yahya (100 M).

Paulus mengemukakan peradaban baru dalam bentuk lama yang mudah dikenal. Dengan demikian berpisahlah ajaran Isa dengan agama Yahudi. Paulus tidak pula menjauhkan diri dari agama polyteisme, bahkan sebaliknya ia mengambil upacaranya untuk menjamin tersebarnya agamanya agar jangan hancur lebur di dalam agama Yahudi. Di antara contoh-contoh untuk melaksanakan tujuan itu, ia menjatuhkan hari libur (istirahat) pada hari Minggu sesuai dengan ajaran Mithras; ia mengabaikan hari Sabtu, hari yang dipandang suci oleh bangsa Yahudi. Begitu pula ia menentukan hari-hari besar seperti tahun baru pembaptisan. Semua ini diberi nama baru. Hari raya musim semi sekte Ostara dijadikan hari bangkitnya Isa dari kuburnya 'Easter'. Dan Upacara Rahasia yang Suci diambil dari kuil pengurbanan orang Yahudi. Isa dijadikan anak Allah yang dikandung oleh ibunya yang perawan di luar kejadian dan keadaan yang biasa. Gambar Isa dan Maryam mendapat kedudukan suci sebagaimana dahulu dilakukan terhadap Horus dan Osiris dan digantungkan pada tiap-tiap gereja.

Yang seperti itu adalah contoh-contoh hal-hal yang diambil oleh agama Kristen dari polyteisme. Janganlah dilupakan bahwa biarpun demikian banyaknya agama Kristen itu mengambil dari polyteisme, namun jiwanya tidaklah agama Kristen itu menjadi polyteisme. Bahkan ia tetap menjaga sifat keagamaan yang diwarisinya dari agama Yahudi seperti menjauhkan diri dari segi-segi syahwat jasmaniah.

Sari ajaran Paulus:

1. Agama Kristen bukan hanya untuk orang Yahudi saja, melainkan juga agama semua bangsa

2. Tritunggal, tiga Tuhan dalam satu termasuk ketuhanan Al-Masih dan Roh Kudus

3. Wujud Yesus sebagai anak Tuhan dan turunnya ke bumi untuk mengorbankan dirinya menebus dosa manusia.

4. Yesus bangkit dari alam mayat dan naik ke langit untuk duduk di kanan ayahnya memerintah manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan antara Fiqh Al-Lugha dengan Ilmu Al-Lugha

  A.     Pengertian Fiqh al-Lughah dan Ilmu al-Lughah Secara etimologis (dari segi bahasa) kedua istilah itu sama. Dalam kamus Arab ditemukan bahwa kata الفقه     berarti العلم بالشيء و الفهم له   ( pemahaman dan pengetahuan tentang sesuatu) [1] . Singkatnya kata al-fiqh ( الفقه ) = al-’ilm ( العلم ) dan kata faquha ( فقه   ) = ‘alima ( علم ). Hanya saja pada penggunaannya kemudian, kata al-fiqh lebih didominasi oleh bidang hukum. Dengan demikian frase ilm lughah sama dengan frase fiqh lughah . [2] Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ibnu Mansur, beliau mengatakan bahwa istilah “ علم اللغة “ memiliki kesamaan dengan istilah فقه اللغة" “ yaitu dari kata فقه" “dan “ علم “ yang dapat diartikan mengetahui atau memahami [3] . Hal ini diperkuat firman Allah swt. dalam QS; Al-Taubah/9: 122   لِیَتَفَقهوا فِى الدِّیْنِ " أَيْ لِیَكُوْنُوْاعُلَمَاءً بهِ “ " Untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama” [4] Dengan demikian fiqh al-lughah

Terjemahan Bab Mabni dan Mu'rob kitab Jami'u Duruus

4. Kata من   (man) istifhamiyah atau mausuliyah atau mausufiyah atau syartiyah dengan dua tanda jar maka seperti contoh istifhamiyah: ( (مِمَنْ أَنْتَ تَشْكُرُ؟ dan mausuliyah seperti: ( (خذ العلم عمَنْ تثق به dan mausufiyah seperti: ( (عجبت ممَّنْ لك يؤذيك dan syartiyah seperti: ( (ممَّنْ تبتعد ابتعد . -Kata من   (man) istifhamiyah dengan fa’ jariyah seperti: ( (فِيْمَنْ ترغب ان يكون معك؟ dan لا pada kata an an-nasihah untuk mudhori’ seperti: ( (لئلا يعلم اهل الكتاب tidak ada perbedaan pada contoh sebelumnya. Lam ta’lil jariyah dan lam sebelumnya.Mazhab Jumhur dan Abu Hibban dan pengikutnya berpendapat wajib pada pasal. -Kata لا kata in syartiyah al-jariyah seperti: ( (اِلاَّ تفعلوه تكن فتنة اِلاَّ تنصروه الله - Kata لا pada kata kay seperti: ( (لكيلا يكون عليكحرجٌ dan mereka mengatakan pasal ini adalah wajib.Ada dua perkara yang boleh   yaitu al-waslu dan al-faslu di dalam Al-Quran. MABNI DAN MU’ROB DAN AF’AALNYA -Semua fi’il itu adalah mabni dan bukan mu’rob ke

Cinta yang Semu

 Kisah cintaku tak berjalan mulus, seringkali aku hanya merasakan cinta sepihak. Pernah ketika aku SMP  seorang lelaki mengirimiku surat cinta dengan kertas yang sangat harum. Belum pernah selama hidupku dikirimi surat cinta. Itu adalah hal pertama dan terkahir dalam hidupku. Rasanya aku sangat senang, dan kaget. Bagaimana bisa perempuan tak menarik sepertiku mendapatkan surat cinta dari lelaki rahasia. Ketika aku mengungkapkannya pada sahabatku, lelaki ini adalah siswa di kelas lain. Setelah itu, aku sering memerhatikannya. Selanjutnya benih-benih cinta di dalam hatiku muncul. Aku sempat ingin bertanya langsung padanya, apakah benar dia yang mengirimi aku surat itu. Namun, lambat laun itu semua adalah skenario menyakitkan yang aku alami. Singkatnya, surat itu tidak pernah ada. Bukan dia yang mengirimi aku surat. Tapi, sahabatku sendiri. Aku kecewa dengan sahabatku. Kenapa dia mempermainkan hatiku. Kenyataannya yang paling menyakitkan adalah lelaki itu mencintai sahabatku sendiri. Sete